oleh

Rumkital dr. MDTS. Kultum Ramadhan ; Puasa Bisa Dijadikan Untuk Merubah Nasib

KabarKepri.com – Tanjungpinang – Sebagai salah satu agenda selain sholat taraweh berjamaah dan bagi takjil yang bisa dinikmati bagi pengunjung dan keluarga pasien yang dirawat di Rumkital dr. Midiyato Suratani, kegiatan selama di Bulan Suci Ramadhan 1444 H/2023 M, Ketua Panitia Pelaksanaan Kegiatan Acara Bulan Suci Ramadhan Rumkital setempat, Kolonel Laut (K) dr. Heru Setiyanto, Sp.An yang sehari-harinya menjabat sebagai Kadep Kitlam Rumkital setempat, atas persetujuan dari Karumkital, Kolonel Laut (K) dr. Edwin M Kamil, Sp.B, menggelar program sholat dzuhur berjamaah di Musholla Ar Rasyid Rumkital setempat, dengan diselingi penyampaian kultum yang setiap harinya secara bergantian oleh para prajurit guna untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta amal ibadah di bulan suci Ramadhan.

Pada kesempatan kali ini, untuk pemberi materi dalam kegiatan kultum tersebut adalah Kadep Bedah, Letkol Laut (K) dr. Agus Abdul Gani, Sp.PK dengan tema “Puasa Ramadhan Bisa Dijadikan Untuk Merubah Nasib”. Kamis (30/03/2023).

Pada kesempatan tersebut, Kadep Bedah, Letkol Laut (K) dr. Agus Abdul Gani, Sp.PK dalam mengawali tausyiah kultum nya menjelaskan, “bahwasannya semua umat manusia akan masuk neraka, kecuali Nabi dan Rosul serta orang-orang yang memiliki sifat maksum yaitu manusia yang terjaga dari dosa dan tidak berucap kecuali dengan wahyu, dan manusia yang mendapatkan rahmatNya”.

Mendapatkan pernyataan tersebut, sempat membuat para jamaah yang hadir bergumam dan berkecil hati, karena dengan pernyataan tersebut kecil kemungkinan untuk bisa masuk kedalam syurga. Kemudian beliau menjelaskan, disebutkan dalam firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala di Kitab Suci Al Qur’an Surat Maryam ayat 71-72, yang artinya, “Tidak ada seorangpun dari kamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang dzolim di dalam neraka dalam keadaan berlutut”.

Lebih lanjut beliau menyampaikan, diriwayatkan dalam hadist bukhori bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya “Setiap umatku akan masuk surga, kecuali orang-orang yang enggan untuk memasukinya. Ada seseorang yang bertanya, siapakah orang yang enggan tersebut wahai Rasulullah ? Beliau bersabda, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk surga, barangsiapa tidak taat kepadaku sungguh dia orang yang enggan masuk surga.”

Lantas kemudian beliau menjelaskan, “bahwasannya Bulan Suci Ramadhan adalah merupakan bulan suci penuh berkah yang selalu dinanti kedatangannya oleh umat Islam. Di bulan Ramadhan ini umat Muslim diperintahkan untuk melaksanakan puasa selama sebulan penuh. Puasa di bulan Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim, seperti diperintahkan dalam Kitab Suci Alquran Surat Al-baqarah ayat 183, “Ya ayyuhalladzina amanu kutiba alaikumusshiyam, kama kutiba ‘alalladzina min qablikum la’allakum tattaqun.” Yang artinya: “Wahai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu. (Berpuasa) agar kamu bertaqwa.”

Lebih lanjut beliau menjelaskan, “bahwasannya Ibadah yang paling susah dan sulit itu adalah puasa, karena yang bisa melaksanakannya adalah hanya orang-orang yang memiliki keimanan, dan karenanya akan menjadikan taqwa. Taqwa sendiri adalah menjalankan segala perintah Alloh dan menjauhi laranganNya. Kemudian beliau menjabarkan bahwa Taqwa dalam huruf arab terdiri dari 4 huruf yaitu, Ta, Qof, Wau, dan alif. Ta, singkatan dari Tawadlu yang artinya merendah, tidak angkuh, tidak sombong, jujur dan tidak takjub pada diri sendiri. Qof, singkatan dari Qonaah yang artinya pasrah pada Alloh, menerima apa adanya, menerima apapun yang terjadi pada dirinya adalah upaya yang terbaik bagi dirinya. Qonaah berarti berbaik sangka kepada Alloh. Qonaah orang yang rela menerima apa adanya pemberian Alloh dan bersyukur serta meyakini segala nikmat yang diberikan adalah berasal dari Alloh. Rasa syukurnya diwujudkan dengan selalu bersedekah. Kalau orang yang qonaah tetapi tidak bersyukur hidupnya akan merugi. Oleh karena itu menjadi orang harus qonaah agar hidupnya tidak merasa berkurang. Wau, singkatan dari wara’ yang artinya lembut, halus, dan tidak berisik. Alif, singkatan dari Inabat yang artinya tidak pernah menentang kehendak Alloh. Kalau sudah bisa demikian akan datang rahmat Alloh Subhanahu wa Ta’ala”, jelasnya.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidak seorang pun dari kalian yang dimasukkan surga oleh amalnya dan tidak juga diselamatkan dari neraka karenanya, tidak juga aku kecuali karena rahmat dari Alloh.” (HR Muslim).

Di akhir tausyiah kultumnya, beliau menegaskan, meski amal tidak bisa memasukan manusia ke surga, umat Islam tetap diwajibkan melakukan amal baik sesuai perintah Alloh SWT dan Rosul-Nya. Karena upaya dan perjuangan melaksanakan perintah Alloh SWT dan Rosul Nya secara ikhlas bisa menjadi penyebab datangnya rahmat dan karunia Alloh SWT. Karenanya puasa bulan Ramadhan ini adalah peluang kesempatan kita untuk merubah nasib, sebagai pengampunan dosa, agar yang semula kita dimasukkan kedalam neraka, karena mendapatkan rahmatNya sehingga kita dimasukkan kedalam surganya Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Kemudian beliau berpesan, gunakan waktu di bulan puasa untuk perbanyak ibadah dan berdoa, mudah-mudahan Alloh Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita termasuk bagian dari orang-orang yang bertaqwa. (JS)

Sumber : MJA/Dispen RSAL dr. MDTS

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed