oleh

68 Orang Buruh Lokal Terlantar di PT. BAI Akibat Upah Tidak Dibayar Pemborong dari Tiongkok

BINTAN, KabarKepri.com – Sebanyak 68 orang buruh lokal terlantar dan terancam kelaparan akibat upahnya sampai saat ini belum dibayarkan pihak sub kontraktor PT. BAI dari Tiongkok, China.

Menurut Kaslan (41) asal Batam, mandor yang mengepalai kerja 68 orang buruh lokal ini, pekerjaan sudah rampung 3 bulan lalu, namun sampai saat ini sisa upah pekerjaannya belum dibayarkan. Akibatnya para buruh terlantar dan terancam kelaparan di bedeng tempat tinggal para pekerja yang berada didalam area PT. BAI.

“Kerja kami sudah rampung 3 bulan lalu, tapi kami ditelantarkan di sini tanpa tanggungjawab, makan pun tidak disediakan,” sebut Kaslan.

Selanjutnya Kaslan mengatakan dirinya harus memberi makan 68 orang buruh lokal tersebut. Hutang kantin yang ada di lokasi tersebut membengkak setiap hari.
Bahkan sekarang pihak kantin pun tidak memberikan hutang untuk makan dan minum lagi kepada para buruh lokal tersebut. Akibatnya para buruh terancam kelaparan.

“Hutang kami dikantin sudah banyak sekali, pihak kantin sudah tidak mengizinkan kami hutang makan dan minum disitu lagi, kami mau makan dimana lagi?”, keluh Kaslan.

Acai, juru bicara PT. Bangun Satu Perkasa sub kontraktor PT. BAI yang berhasil kami hubungi melalui ponselnya mengakui memang pihaknya yang memborong pekerjaan dari PT. BAI yang dikerjakan para buruh tersebut, namun untuk merekrut para pekerja ada pihak ketiga lagi bernama Jackson dan Yow Shen asal negara Tiongkok, China. Yow Shen lah yang berhubungan dengan para buruh yang dimandori Kaslan.

Informasi yang kami dapat Jackson dan Yow Shen adalah staff perusahaan suplaier yang khusus merekrut tenaga kerja kasar baik lokal maupun tenaga kasar dari Tiongkok yang jumlahnya mencapai ratusan orang.

“Kami tidak bisa membayar langsung ke Pihak Kaslan, bagaimana hitungnya?. Kami harus membayar ke Yow Shen atau Jackson karena mereka yang ada kontrak dengan kami”, jelas Acai.

Menurut Acai lagi, Jackson dan Yow Shen masih berada di China, belum diizinkan datang ke Indonesia akibat Isu virus corona.

Sikap saling melempar tanggungjawab ini sangat membingungkan pihak Kaslan. Kalau terus seperti ini kami terancam kelaparan, ujar Kaslan.

Kaslan dan para buruh yang kami jumpai merencanakan akan melakukan aksi demo di lokasi PT. BAI jika upah mereka tidak dibayarkan sampai akhir minggu ini.

“Ini masalah perut dan nyawa kami, kami tidak mau mati kelaparan disini”, tutup Kaslan (JS)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed